Selasa, 18 April 2017

Soft Power Untuk Aceh

Soft Power Untuk Aceh
Sejarah Aceh telah banyak diwarnai oleh kekerasan! Sejak pemberontakan Daud Beureueh 1953 hingga Hasan Tiro 1976, tak sedikit korban nyawa terbilang, tak kurang harta melayang. Sementara itu, tak kurang pula upaya yang dijalankan pemerintah untuk menyelesaikan konflik itu, mulai dari era Soekarno, Soeharto, Habbibie, Gus Dur, Megawati hingga SBY-JK. Serangkaian kebijakan desentralisasi, berupa pemberian keistimewaan dalam bidang ekonomi dan sosial budaya, tak kunjung mampu menyelesaikan konflik Aceh. Operasi militer penuh kekerasan pun tidak dapat meredam pemberontakan di Aceh.

Tetapi sejarah mencatat bahwa konflik Aceh pada akhirnya dapat diselesaikan melalui dialog dan perundingan. Pada 15 Agustus 2005, Pemerintah Indonesia dan GAM akhirnya mengukir sejarah baru dengan ditandatanganinya MOU di Helsinki, Finlandia.

Melalui penelitian ilmiah yang mendalam, buku ini secara khusus menitik beratkan bahasannya pada tiga fokus amatan, yaitu (1) peran kebijakan desentralisasi dalam penyelesaian konflik Aceh, (2) peran soft power dalam upaya penyelesaian konflik tersebut, dan (3) kesinambungan perdamaian di Aceh pasca-MOU Helsinki.

Detail Buku:

Judul: Soft Power Untuk Aceh -Resolusi Konflik dan Politik Desentralisasi
Penulis: Dr. Darmansjah Djumala, M.A.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-8755-4
Baca-Download: Google Drive

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

eBookTsauri

Koleksi eBook ini bertujuan bagi pencari eBook referensi online serta bahan acuan pencerahan di Dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun bentuk katalog ini berupa jenis produk digital seperti e-book, CD audio, DVD, lukisan, foto atau segala bentuk seni atau produk digital.




Maps

Contact

Nama

Email *

Pesan *