Lili hilang dibawa tentara Jepang. Mirah tak pernah tahu, Lili kelak melahirkan bayi perempuan yang segera ditinggalnya mati. Bayi itu lalu dipungut orang dan dinamai Wendy Higgins.
Mirah merasa heran tamunya yang juita mengingatkannya kepada Tuan Besar yang hilang karena jemputan tentara Jepang. Tak akan ada orang yang membukakan rahasia, sesungguhnya tamu itu ialah cucu kandungnya yang berbeda ras.
Pengarang tak "mempertemukan" keduanya sebagai orang sedarah. Sebaliknya, ia membawa kita kepada semacam pesona terhadap perjalanan nasib manusia dalam 'campuran kimia' yang aneh penuh dengan misteri penciptaan."
"Novel ini secara intens melukiskan wujud pohon pala dan suasana di kebun pala, pohon rempah yang sangat wangi dan terkenal itu. Di situlah terangkum seluruh pengalaman hidup tokoh novel ini, dalam perjalanan waktu yang panjang kala manusia adalah pesona abadi dan nasibnya memang mengharukan.
Dalam hempasan gelombang hidup yang digerakkan oleh sejarah, oleh perang, oleh pergaulan, hidup tokoh tampak terombangambing, sunyi bagaikan perahu yang hanyut di tengah keluasan samudra."
Novel ini mengungkap sisi paling gelap tragedi kemanusiaan akibat perang dan perbudakan oleh penjajah Belanda dan Jepang terhadap bangsa Indonesia. Perang dan penjajahan telah menginjakinjak harkat kemanusiaan serta menorehkan Iuka dan trauma bagi perempuan korban perang, seperti Mirah. Kuli kontrak, Jugun yanfu, romusha, nyai (perempuan piaraan), buruh anak adalah pengalaman yang menjadi sisi dan warna kelam kehidupan bagi Mirah dari Banda dan semua perempuan yang mengalaminya.
Detail Buku:
Judul: Mirah dari BandaPenulis: Hanna Rambe
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 978-979-461-770-0
Paperback: 393
Baca-Download: Google Drive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar