Judul : Senja di Langit Ceko
Penulis : Kirana Kejora
Penerbit : Dua Media
Cetakan : I, 2016
Tebal : 290 hlm
ISBN : 978-602-72707-1-8
Praha, ibukota Republik Ceko adalah salah satu kota tua di Eropa yang terkenal karena keindahannya. Praha sisebut sebagai kota yang paling cantik di Eropa sehingga dijuluki sebagai "Mahkota Cantik dari Eropa". Hal ini membuat Praha menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pelancong dan para pengantin baru yang ingin berbulan madu di Eropa. Keindahan dan keromantisan Praha ini membuat Kirana Kejora, salah satu penulis produktif Indonesia tergelitik untuk menulis sebuah roman yang diangkat dari kisah nyata dengan Praha sebagai latar kisahnya.
Novel ke-12 Kirana Kejora ini mengisahkan kisah romansa antara Senja Rinjani seorang jurnalis sekaligus novelis dengan Bumi Saujana (Sau), ilmuwan cerdas yang dikecewakan oleh pemerintah sehingga memilih untuk berkarya di negeri orang yang lebih menghargai karya dan keilmuwanannya. Senja adalah seorang yatim piatu yang tinggal bersama eyangnya yang ahli forensik. Orang tua Senja meninggal dalam sebuah kecelakaan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin agar penyelidikan forensik yang dilakukan eyang dihentikan. Sedangkan Sau tinggal bersama ibunya yang single parent. Prahara politik tahun 1965 di Indonesia membuat ayahnya yang saat itu sedang kuliah di Cekoslowakia tak bisa pulang ke tanah air hingga akhirnya menghilang tanpa jejak.
Perjumpaan antara Senja dan Sau dimulai dari sebuah seminar internasional di Jakarta. Berawal dari perdebatan di seminar tersebut, mereka bertukar email dan lewat media cyber inilah akhirnya benih-benih cinta tumbuh diantara mereka hingga akhirnya Sau memutuskan untuk melamarnya dan mengajaknya menikah.
Singkat cerita Senja yang awalnya ragu untuk menerima pinangan Sau akhirnya bersedia menikah dengan Sau. Sebagaimana pasangan yang baru menikah dan hidup berkecukupan mereka memutuskan untuk berbulan madu. Praha menjadi kota pilihan mereka karena selain untuk menikmati bulan madu di kota yang memberikan nuansa romantisme yang kuat, Sau juga berniat mencari informasi mengenai keberadaan ayahnya yang hilang tanpa jejak di kota tersebut. Bagi Senja, Praha juga mendapat tempat yang istimewa karena ia sangat mengagumi karya-karya Franz Kafka yang lahir dan berkarya di Praha.
Untuk dapat menikmati bulan madu secara nyaman mereka menggunakan jasa seorang tour guide bernama Sam, pemuda Ceko blasteran yang memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang menikah dengan perempuan Ceko asli. Berkat pelayanan Sam, Sau berhasil mewujudkan keinginannya untuk menghadirkan bulan madu romantis yang tak mungkin terlupakan bagi Senja Sayangnya sebuah tragedi tiba-tiba menghancurkan bulan madu mereka. Beruntung Tuhan mempertemukan mereka dengan Sam yang walau pada akhirnya Senja harus menerima kenyataan pahit di negeri impiannya namun ada Sam yang menyelamatkan dirinya dari sebuah kepedihan yang tak terkira.
Sebagai sebuah roman, novel ini mengeksplor habis sisi-sisi keromantisan antara kedua tokohnya. Di halaman-halaman awal pembaca diajak membaca chating Sau dan Senja yang sarat dengan kalimat-kalimat puitis dan filosofis. Awalnya saya menduga seluruh percakapan antara Sau dan Senja akan dibuat puitis, ternyata tidak. Selepas mereka bertemu dan menikah percakapan mereka menjadi lebih cair. Setelah mereka berada di Ceko sisi romantisme novel ini tercipta bukan lewat kalimat-kalimat puitis namun lewat bagaimana Sau berusaha menyenangkan istrinya dengan berbagai kejutan manis sambil mengunjungi tempat-tempat romantis di Praha.
Selama kisah bergulir di Praha, penulis mengajak pembaca menikmati keindahan Praha melalui deskripsinya yang begitu detail tentang Praha lengkap dengan bangunan-bangunan bersejarah dan destinasi-destinasi wisata romantis yang menarik. Tak hanya itu di novel ini juga penulis memasukkan materi yang cukup banyak tentang Franz Kafka dan karya-karyanya plus narasi kunjungan Sau dan Senja ke museum Kafka. Hal ini membuat pembaca akan mengetahui kehidupan dan karya Kafka dalam novel ini. Selain itu disinggung juga tentang Valvac Havel, sastrawan/penulis Ceko yang akhirnya menjadi Presiden Ceko yang dicintai rakyatnya. Bagi pembaca yang suka sastra, munculnya Kafka dan Havel dalam novel ini sedikit banyak akan melahirkan minat untuk mengenal lebih dalam lagi karya-karya mereka.
Praha - sumber foto : www.trekearth.com
Kemunculan detail tentang lanskap kota Praha dan kisah tentang Kafka yang mendapat tempat cukup banyak dalam novel ini memang membuat novel ini terkesan lain karena tidak hanya menghadirkan sisi romantisme berserta drama cinta semata namun memberikan wawasan baru bagi pembacanya. Namun konsekuensi logis dari hal ini adalah adanya sebagian pembaca yang mungkin akan merasa bosan karena misalnya ia sama sekali tidak tertarik dengan deskirpsi tentang Kafka. Detailnya penulis mendeskripsikan lanskap dan tempat-tempat menarik di Praha juga berpotensi membuat pembaca seolah sedang membaca sebuah buku catatan perjalanan.
Secara imajiner novel ini dapat dibagi menjadi 3 bagian besar, pertama masa-masa hubungan lewat email dan kisah sebelum Sau dan Senja menikah. Kedua tentang bulan madu di Praha, dan ketiga tentang tragedi dan paska tragedi yang menimpa salah satu tokohnya. Bagian kedua merupakan bagian yang paling panjang, sayangnya di bagian ini ketika penulis menuturkan tentang sisi romantisme pasangan Sau dan Senja selama Praha, penulis tidak memasukkan unsur drama sehingga terasa agak membosankan. Tentunya akan lebih menarik jika di bagian ini penulis memasukkan drama-drama kecil yang akan memuncak di bagian ketiga ketika tragedi menimpa pasangan ini.
Terlepas dari hal di atas kehadiran novel yang butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikannya karena penulis sempat kehilangan jejak narasumber (novel ini diangkat dari kisah nyata) dan juga riset pustaka yang mendalam untuk menjaga keakuratan landskap kota Praha ini patut diberi apresiasi yang baik dalam ranah fiksi tanah air.
Selain menyuguhkan sisi romantisme kisah cinta sejati berbalut tragedi dengan latar Praha yang indah melalui novel ini kita akan melihat realita pahit dari sebuah situasi politik yang mengakibatkan tercerabutnya sebuah keluarga. Novel ini menyuarakan bagaimana para ilmuwan tak diberi ruang dan kesempatan untuk berkarya di tanah airnya sendiri, dipecundangi oleh pemerintah sendiri, sehingga tidak heran jika kita sering mendengar mengapa banyak para ilmuwan atau orang-orang pintar yang memilih berkarya di luar negeri karena di sanalah mereka lebih dihargai dan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berkarya bagi kemajuan umat manusia.
TENTANG PENULIS :
Kirana Kejora. Peneliti Sosek Fakultas Kelautan Perikanan Universitas Brawijaya (1991-1993), pengajar SMK Perikanan Dipasena Citra Darmaja, Lampung (1996-2000), staf ahli sosek Management Monitoring Cosultant JBIC-DPK Sulawesi Tenggara (2000-2001), Peneliti sosek PT. Pilar Artha Nugraha (2007 – sekarang), Penulis (2004 – sekarang).
Karya Buku :
– Novel Kepak Elang Merangkai Eidelweis (2006)
– Antologi Tunggal Cerpen & Puisi Perempuan dan Daun (2007)
– Novel Elang, (2009)
– Novel Querido (2011)
– Novel Air Mata Terakhir Bunda (2012) best seller, telah diangkat ke layar lebar, Best Feature Film di Balinale International Film Festival 2013, Nominasi FFI 2013.
– Novel Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (2013) best seller dan diangkat ke layar lebar.
– Novel Pencarian Cinta Terakhir (2013)
– Novel Kenang Langit (2014)
– Novel Kidung Cinta Sejati (2014)
– Novel Surga Kecil di Atas Awan (2015)
– Novel Rindu Terpisah di Raja Ampat (2015)
– Novel Senja di Langit Praha (2016)
Karya Naskah Film :
– 40-an FTV
– Layar Lebar :
– Munajat Cinta Sang Gibran (2009)
– Hasduk Berpola terpilih sebagai Film Inspiratif Kemendikbud 2013, Film Favorit di Apresiasi Film Indonesia 2013, terpilih masuk Program Educational Screening IFF Merlbourne 2015.
– Mencium Kaki Langit (2014) film drama dokumenter Kementerian Daerah Tertinggal
– Dhenok (2015) (gr)
sumber foto : www.gapuranews.com
@htanzil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar